Tuesday, May 1, 2007

Info penting buat kaum hawa

RADANG ALAT REPRODUKSI YANG PERLU DIWASPADAI

Rahim perempuan bagaikan beludru. Halus dan lembut. Sebuah tempat yang nyaman untuk hidup si bakal bayi. Tetapi, sekelompok mikroba bisa meradang di sana dan menghancurkannya, sehingga beludru itu berubah buruk rupa, rontok, dan kasar. Bahkan, bisa-bisa membahayakan hidup janin. Tentu tak seorang pun menginginkannya.Kondisi di atas bisa diakibatkan oleh terjadinya peradangan di daerah reproduksi. Peradangan ditandai salah satunya dengan keputihan. Keputihan sering dianggap sesuatu yang wajar terjadi pada perempuan. Padahal, ada dua jenis keputihan. “Keputihan normal terjadi pada wanita setelah berhubungan seksual dengan pasangannya, dan pada masa sebelum dan sesudah menstruasi,” kata Judi Januadi Endjun, M.D., obstetrician, gynecologist dan senologist dari RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Tetapi, yang perlu diwaspadai adalah keputihan abnormal, yang bisa muncul setiap saat. Pasalnya, kebanyakan peradangan yang terjadi di dalam alat reproduksi juga ditandai oleh keluarnya cairan dari alat kelamin. Peradangan, yang tak lain adalah infeksi yang bercokol dan menimbulkan luka, bisa menjalar kemana-mana. Infeksi atau peradangan bisa disebabkan oleh mikroba, diantaranya bakteri (biasanya steptococcus), jamur (biasanya candida albikan) dan virus (biasanya herpes atau HPV), meski kini sudah ditemukan mikroba lain yang merupakan campuran bakteri dan jamur, yang bernama klamedia.

PERADANGAN DI VAGINA
Peradangan bisa terjadi di lubang awal vagina. Ini adalah bagian terluar dari kelamin perempuan. Peradangan pada bagian ini disebut bartholinitis. “Bartholinitis diambil dari kata bartholini, yaitu kelenjar yang terdapat pada bagian mulut lubang vagina. Kelenjar ini biasanya terdapat pada posisi sekitar jam 5 dan 7. Fungsinya sebagai pelumas saat melakukan hubungan seksual,” ujar Judi. Kuman yang berada di sana bisa “jalan-jalan” ke wilayah lebih dalam, yaitu vagina. Peradangan di vagina ini sering disebut vaginitis, biasanya diikuti rasa nyeri saat bersenggama. Jumlah kuman pun makin lama makin banyak. Dan ketika daya tahan tubuh semakin menurun, kuman-kuman akan makin leluasa menjelajah bagian lain, mulut rahim misalnya, sehingga menimbulkan servisitis. Biasanya, virus yang sering tinggal di daerah mulut rahim adalah human papilloma virus (HPV). Virus inilah yang menyebabkan infeksi, cikal bakal kanker rahim. Peradangan di mulut rahim juga bisa ditandai oleh rasa nyeri saat bersenggama, diikuti pendarahan pasca-senggama. Yang paling membahayakan adalah jika kuman juga merasa nyaman tinggal di daerah rahim. Seperti sudah dijelaskan di atas dengan perumpamaan beludru, rahim pun akan terluka dan menjadi buruk rupa, sehingga tak lagi nyaman untuk ditempati.Parahnya, jika terus menjalar, ia juga bisa menimbulkan radang panggul. Radang panggul terjadi jika mikroba sudah menembus rongga perut. Salah satu mikroba yang senang bermain di sini biasanya adalah klamedia. “Mikroba ini sangat berbahaya, lantaran bisa bersemayam di saluran telur dan menyumbat saluran ini. Saluran yang tersumbat ini akan menyebabkan sel telur tak bisa keluar saat pembuahan, dan mengakibatkan kemandulan,” kata Judi. Biasanya, penderita yang mengalami penyumbatan di saluran ini sulit hamil. Setelah diperiksa, baru ketahuan terjadi peradangan di sana. Biasanya, mereka sudah mengalami keputihan sejak sebelum menikah dan tidak diobati dengan baik.
SAAT HAIDPeradangan alat reproduksi juga bisa mengenai organ lainnya melalui pembuluh darah. Ciri peradangan sendiri bisa berbeda-beda, tergantung penyebabnya. Jika disebabkan jamur, peradangan ditandai oleh timbulnya cairan encer dan gatal. Jamur juga merupakan mikroba yang ukurannya relatif lebih besar, sehingga menimbulkan kerusakan jaringan yang lebih luas. Batang-batang jamur yang mati akan tampak seperti kotoran. Sementara peradangan karena bakteri bisa menimbulkan cairan kental. Yang sulit adalah peradangan karena virus. “Gejalanya lebih tak jelas, tetapi akibatnya lebih berbahaya,” ujarnya. Misalnya HPV yang suka bercokol di daerah mulut rahim, yang bisa menimbulkan kanker mulut rahim. Awalnya, virus HPV biasanya tidak memberi gejala yang cukup jelas, sehingga saat pasien mendapat keluhan dan diperiksa, kondisinya biasanya sudah parah. Virus ini bisa menginfeksi mulut rahim dan baru menimbulkan kanker setelah bercokol 10 tahun! Ciri lainnya, nyeri saat berhubungan lantaran terjadi pergesekan yang mengakibatkan luka semakin hebat. Penderita radang pada alat reproduksi juga akan merasa tidak nyaman, pegal-pegal dan nyeri di sekitar alat reproduksi, misalnya selangkangan, paha dan panggul. Jika dilakukan pemeriksaan fisik, terlihat vagina berwarna kemerahan. Radang bermula ringan (hanya keputihan), tetapi bisa berubah menjadi berat karena beberapa kondisi. Misalnya, jumlah kuman yang tinggal, keganasan kuman, serta daya tahan penderita. Jika kondisinya kurang baik, dalam jangka dua hari pun radang ringan bisa berubah menjadi berat. Radang berat ditandai rasa terbakar pada vagina, cairan berbau dan terkadang bercampur darah, serta selalu menimbulkan noda di celana dalam. Pada saat tertentu, peradangan akan semakin kondusif. Misalnya, saat haid. "Pada masa ini, daya tahan tubuh biasanya menurun. Akibatnya, rasa nyeri dan keputihan akan lebih hebat.” Darah haid merupakan sumber makanan bagi kuman di vagina. Itulah kenapa, dianjurkan tidak melakukan hubungan seksual saat haid. Sebab jika terdapat peradangan, hubungan seksual akan mengakibatkan pergesekan dan membuat luka semakin luas. Ditambah lagi, kuman semakin banyak karena mendapat banyak “makanan.” Jika terjadi peradangan saat melakukan hubungan seksual, sperma pun bisa rusak karena kuman menyerangnya.

LAKUKAN PEMERIKSAAN
Lantas, apa yang harus kita lakukan? Jika keputihan sudah berlangsung lama dan mengganggu, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri. Untuk mengetahui penyebab keputihan dan pengobatan yang tepat, dokter akan melakukan prosedur mengambilan cairan vagina. Setelah dilakukan analisis terhadap cairan, akan diketahui apakah bakteri, jamur atau virus yang mengganggu Anda. Dengan begitu, jenis antibiotiknya pun akan segera diketahui. “Jika ternyata penyebabnya bakteri, penderita akan diberi pengobatan dengan antibakteri. Jamur ditindas dengan antijamur,” kata Judi. Namun, untuk memastikan ada-tidaknya kanker rahim dan infeksi HPV, harus dilakukan pemeriksaan pap smear. Selain dengan antibiotik, jika terjadi peradangan di mulut rahim, pengobatan lain bisa dilakukan ahli medis seperti dengan pembakaran, pembekuan dan pemotongan. “Pemotongan mulut rahim, tentu saja dilakukan pada perempuan yang tak lagi ingin punya anak,” katanya. Pembakaran dilakukan dengan listrik, sehingga kuman-kuman mati. Namun, cara ini tidak menjamin 100 persen penderita tak lagi mengalami peradangan, karena peradangan akibat HPV berhubungan dengan tingkah laku seksual bebas, misalnya suka berganti pasangan. "Sangat jarang perempuan yang belum pernah melakukan kontak seksual mengalami peradangan seperti ini," ujar Judi.

BERGAYA HIDUP SEHAT
Untuk menghadang radang, berbagai cara bisa dilakukan. Salah satunya adalah gaya hidup bersih dan sehat. Anda bisa memulai dengan disiplin menjalankan aturan di bawah ini: • Makanlah makanan sehat, bergizi dan sesuai porsi Anda. Jika Anda mengalami kegemukan yang menyebabkan paha Anda bertemu satu sama lain, pergesekan pun akan sering terjadi. Akibatnya, bisa timbul luka, sehingga keadaan di sekitar menjadi panas dan lembab. Kuman dapat hidup subur di daerah tersebut. • Jangan memakai celana yang terlalu ketat, karena bisa menimbulkan gesekan. • Pilih pakaian dalam dari katun, karena menyerap keringat. Dengan begitu, daerah vital selalu kering. • Periksakan diri sesegera mungkin jika mengalami keputihan cukup lama. Tak perlu malu datang ke dokter kandungan sekalipun belum menikah. Pasalnya, mikroba yang mengakibatkan keputihan bisa terdapat di mana saja. Misalnya jamur senang bermain di air. Mikroba juga banyak terdapat di toilet umum. Oleh karenanya, berhati-hatilah saat menggunakan toilet umum. Siapa tahu, sebelum Anda, ada penderita radang yang sempat menggunakannya. • Biasakan membersihkan diri setelah buang air besar dengan membasuh dari depan ke belakang. Ini akan menghindari masuknya kuman dari anus ke alat kelamin. • Biasakan membersihkan alat kelamin setelah melakukan hubungan seksual.• Jika tidak dibutuhkan, jangan menggunakan pantyliner (pembalut tipis untuk sehari-hari). Para perempuan seringkali salah kaprah. Ia merasa nyaman jika pakaian dalamnya selalu bersih. Ini artinya ia lebih mementingkan kebersihan pakaian dalamnya daripada daerah vitalnya. Jika ingin menggunakan pantyliner, gantilah sesering mungkin. Kita hidup di daerah tropis yang relatif panas, sehingga tubuh menjadi sering berkeringat dan keadaan di daerah vital pun otomatis menjadi lebih lembab.• Tuhan sudah membuat komposisi yang sempurna pada alat reproduksi kita, sehingga bisa membersihkan diri dan melawan kuman-kuman abnormal. Produk kosmetik pembersih dan pengharum vagina yang banyak diperdagangkan sebetulnya tidak diperlukan. Bahkan, penggunaan yang sembrono bisa membahayakan kuman lactobasilus. Padahal, kuman ini berfungsi menjaga keasaman vagina tetap pada PH 3. Dalam keadaan asam, vagina bisa membersihkan diri secara alami dan melawan kuman-kuman abnormal. Misalnya, setelah melakukan hubungan seksual, sperma yang bersifat basa akan mengakibatkan keasaman berubah. Nah, lactobasilus akan segera menyeimbangkannya kembali. Jadi, jangan salah kaprah. Jagalah kuman “baik” ini.• Yang paling penting, hindari melakukan hubungan seksual dengan pasangan berganti-ganti. Ingat, kuman juga bisa berasal dari pasangan Anda. Jika pasangann berganti-ganti, tak gampang mendeteksi siapa yang menulari Anda. Peradangan sangat berhubungan dengan penyakit menular seksual dan tingkah laku seksual bebas.

BAHAYA PERADANGAN SAAT HAMIL
Daya tahan tubuh pada wanita hamil biasanya akan menurun. Karena itu, infeksi akan semakin berkembang lantaran vagina wanita hamil biasanya lebih lembab. Apalagi, pengobatan pada orang hamil lebih sulit diberikan. Pengobatan harus dilakukan dengan sangat teliti karena berhubungan dengan kondisi janin. Kuman streptococcus bisa menyerang selaput ketuban dan mengakibatkan pecahnya ketuban, bahkan bisa menyerang si bayi. Jika bayi lahir lewat vagina yang memiliki banyak kuman, maka kuman-kuman itu pun akan ikut dengan si bayi. Akibat lain dari peradangan saat hamil, bayi bisa lahir prematur, terjadi penyebaran kuman pada tubuh bayi. Dan jika infeksi parah, bayi dalam rahim bisa meninggal.

No comments: