Wednesday, June 25, 2008

Dede 31 Minggu

Sekarang berat dede sudah mencapai 1651 gram. Alhamdulillah normal, sesuai dengan usianya. Semuanya juga oke-oke... gerakannya makin intens aja. Menurut dr. Didi karena dede makin besar, ruangannya jadi makin sempit. Makanya dia seneng banget ‘nyenggol-nyenggol’ ibunya. Alhamdulillah, meski aktip banget, plasentanya tidak ada yang tertindih atau terbelit badan dede. Posisinya juga udah sip, kepalanya dah dibawah. Mudah2an tetap begitu sampai lahir. Jangan muter ke atas lagi ya De...


Kalo perkembangan ibunya... hebohhhh deeeehhhh. Kenaikan berat badan sampai minggu ke-31 ini sudah mencapai 13,5 kg. Sekarang berat badan akyu mencapai 65,5 kg, dan masih akan bertambah lagi. Kayanya target cuma naek 15 kg tidak terwujud deh. Diperkirakan sampai dede lahir, berat badan akyu bisa naik 18 kg dari sebelum hamil. Mudah2an abis lahiran, niat diet bisa terlaksana (semangat!!!).

Minggu ini akyu juga terserang penyakit kulit, infeksi boooo. Awalnya gatal2 karena badan gemuk kali ya... eh akhirnya malah ada nanahnya segala (layaknya bisul). Sebetulnya, dari awal hamil akyu memang sudah terserang gatal2. Muncul bruntus2 (b.indo apa ya bruntus?) merah di sekitar leher dan dada. Tambah usia kandungan, bruntusnya makin menyebar n makin banyak. Gatellll!!!!.

Karena bernanah tadi, akhirnya misua memaksa ke dokter kulit. Sebetulnya malu sihhh, bisulan getooo loooohhh. Tapi, ya sudlah.... kata misua bisulan itu kan berarti infeksi kalo ga diobatin infeksinya bisa menyebar. Yah... takut kena dede juga. Akhirnya mau juga di bawa ke dokter kulit.

Di dokter, dikasih salep plus antibiotik yang bertajuk Amoxilin 500 mg. Waduh, kok pake antibiotik segala? Ragu juga. Waktu misua nanya, ada alternatif lain yang ga pake antibiotik. Eh, dokternya malah marah. Dokter jawab dengan ketusnya,”Saya tau istri Anda sedang hamil. Saya juga diajarin obat mana yang aman buat orang hamil.” Ihhhh.... galak banget deh!!.

Tapi, karena masih ragu, akyu mutusin buat telp dr.Didi. Katanya, Amoxilin itu termasuk obat yang molekulnya besar jadi tidak bisa menembus rahim. Amoxilin adalah obat golongan A yang berarti sangat aman dikonsumsi ibu hamil. Ada 4 golongan obat buat ibu hamil. A= sangat aman, B=dibolehkan, C=dibolehkan bila terpaksa, D=sama sekali tidak dibolehkan. Masih kata dr.Didi, kalo infeksi memang mudah menyebar. Nah, karena minum antibiotik, bisa dilokalisasi sehingga tidak menyebar. So, antibiotik memang perlu diminum. Akhirnya, dengan penuh keyakinan akyu mau juga minum Amoxilin 3x sehari. Waktu di cek up, dede juga kayaknya nda terpengaruh sama Amoxilin itu (Alhamdulillah...).

O iya, akyu juga dah terserang kram. Tiba2 waktu lagi tidur, betis sebelah kanan terasa nyeri. Ihhh, sakit banget, dan ampe sore masih terasa. Kaki udah mulai bengkak. Sakit kalo kelamaan dipake jalan. Apalagi kalo dipijit telapak kakinya. Wuihhhhh... ngilu. Badan pegel linu masih terasa kalo malem. Sakit punggung n sakit pinggang sudah bukan hal yang aneh. Tapi... semuanya ilang seketika kalo dah ngeliat dede di USG. Ternyata Kita begitu kecil di tengah Keajaiban yang Maha Besar.

Demo Mahasiswa kok Anarkis?

Kenapa sih negeri ini identik dengan kekerasan? Cape deh denger berita tentang kekerasan di sana-sini. Belum lama kita denger soal kekerasan waktu demo naiknya harga BBM antara Mahasiswa Unas dengan polisi. Dilanjutkan dengan insiden Monas 1 Juni antara kelompok AKKBB. Kemudian kekerasan yang terjadi di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran yang menyebabkan tewasnya satu siswa. Terakhir, demo tentang tewasnya mahasiswa UNAS, Maftuh Fauzi, dan penolakan kenaikan harga BBM di Senayan, kemarin.
Khusus yang terakhir itu, waktu gw liat beritanya di TV, gw merasa, ironis sekali ya. Bagaimana demo yang katanya diorganisir oleh kelompok mahasiswa, bisa berakhir dengan aksi anarkis. Katanya mahasiswa, kok ngerusak fasilitas umum? Moso mahasiswa yang katanya berpendidikan ga ada bedanya dengan preman?

Mungkin benar mereka marah dengan polisi, tapi masa mobil operasional polisi yang notabene dibayar oleh uang rakyat, dirusak. Mungkin benar mereka marah dengan DPR karena tidak menolak kenaikan harga BBM, tapi moso pager gedung DPR, yang juga dibikin pake uang rakyat, diancurin. Mungkin mereka bener marah sama pemerintah yang sewenang2 menaikkan harga BBM, tapi ya masa setiap mobil berplat merah yang melintas lantas dicegat, dirusak, dan dibakar. Trus, yang gw bingung kenapa mereka juga ngerusak pagar jalan tol, memblokade jalan tol, menyuruh setiap kendaraan putar balik. Yang pake jalan kan rakyat. Apa salah rakyat?


Semangat yang diusung mahasiswa “membela kepentingan rakyat” memang bagus. Tapi, kenapa cara2 yang mereka lakukan tidak simpatik ya, malah terkesan merugikan rakyat? Kenapa pula harus memblokade jalan2 protokol, bakar2 ban di tengah jalan, yang akhirnya membuat jalanan macet berkilo-kilo meter. Kenapa sih engga demo damai aja, misalnya orasi di kampus. Kalau takut ga didenger ya undang pers dong. Kan jadi ketauan ke seantero Indonesia termasuk para pejabat tuh. Ga perlu berbuat sesuatu yang anarkis hanya supaya aspirasinya didenger kan…

Kalau gw bandingin dengan demo mahasiswa tahun 1998 lalu, demo mahasiswa kali ini berbeda jauh sekali. Kalo pada 1998, mahasiswa menggunakan cara2 intelektual, sesuai dengan porsi mereka sebagai MAHA SISWA, untuk menyampaikan aspirasinya, mahasiswa sekarang lebih memilih berbuat anarkis. Lantas, dulu juga kan seringkali ada perbuatan anarkis? Kalo menurut gw, itu bukanlah mahasiswa, tapi dilakukan oleh orang2 yang memanfaatkan demo mahasiswa. Kalo aksi mahasiswa sendiri terkesan damai kok. Malah ketika terjadi kerusuhan Mei 1998, semua mahasiswa sedang ‘duduk tenang’ di gedung DPR, ga ikut2an aksi anarkis. Meski pada akhirnya terjadi bentrokan dengan polisi, yak arena jaman itu polisi memang bersikap sangat represif. Kalau sekarang, gw pikir polisi tidak serepresif itu lagi kalo menghadapi pendemo. Meski belum banyak berubah, tapi jaman sudah berbeda cing! Sekarang, orang2 yang berbuat anarkis tidak malu2 memakai jaket almamater yang menandakan kalo mereka mahasiswa. Mahasiswa sekarang tak segan2 lempar batu ke polisi yang tengah berdiri tenang. Polisi juga manusia, kalo keseringan ditimpukin ya akhirnya mereka
nimpukin balik dong.




Memang, menurut sejarah negeri, mahasiswalah yang selalu menghentikan kesewenang2an pemerintah. Namun, tidak adakah cara yang lebih intelektual untuk menyampaikan aspirasi selain merusak fasilitas umum. Katanya mau membela rakyat, kok malah merugikan rakyat sih? C’mon, u r MAHA SISWA, orang2 yang berada dalam tataran tertinggi dalam struktur orang2 yang mengenyam pendidikan.

Tuesday, June 24, 2008

Rekomendasi

Buat yang penasaran tentang Ahmadiyah, baca aja buku ini. Di situ dijelaskan apa itu Ahmadiyah dan bagaimana ajarannya? Tapi, menurut umat Ahmadiyah, buku itu tidak otentik karena tidak menggambarkan umat Ahmadiyah jaman sekarang. Yah... kalo gitu kenapa buku ini tidak ditarik dari peredaran ya...?


Mengapa Ahmadiyah Dilarang?

publisher:Darul Falah
Author:Dr. Ihsan Ilahi Zhahir
Pages:414
Binding:Hardcover

Mirza Ghulam Ahmad Al-Qadiyani adalah seorang pendiri dan pemimpin gerakan keagamaan bernama Ahmadiyah yang sangat kontrovesial. Wawasan pikirannya ia sebarkan dalam bentuk buku,risalah dan makalah yang kemudian pemikirannya itu ia namakan sebagai wahyu, dan dengan ini,ia mengklaim status kenabiannya dan agama yang disampaikannya.

Ahmadiyah dilarang karena memusuhi Islam dan kaum Muslimin.Mereka tidak shalat dibelakang kaum Muslimin dan berkeyakinan bahwa kaum Muslimin kekal di neraka Jahannam.Apalagi terhadap Allah.Ghulam Ahmad berkeyakinan Allah Shalat,berpuasa,tidur,bersetubuh dan melahirkan. Na'udzu billah. Demikian pula terhadap para rasulNya. Ghulam menghina para rasul Allah. Ia beranggapan dirinya lebih utama dari nabi Adam,Nuh,Yusuf,Isa dan Rasulullah S.A.W sekalipun. Alangkah sesatnya keyakinan nabi palsu,Mirza Ghulam seorang pecandu opium,khamar,dan pemakan harta orang lain dengan cara bathil. Sesungguhnya dia adalah seorang pesakitan, baik sakit pikiran,lemah akal,seorang budak hina yang menjual agama,kemuliaan dan kehidupannya kepada penjajah Inggeris di tanah kelahirannya sendiri.

Penulis buku ini mengungkap berbagai-bagai bukti-bukti baru dan analisa yang kuat tentang seluk-beluk gerakan Ahmadiyah. Beliau menjelaskan berbagai kesesatan gerakan yang dipelopori oleh Ghulam Ahmad.


Ahamdiyah VS FPI

Mungkin temans sudah bosan membaca tentang masalah ini. Sudah hampir sebulan ini, kita memang selalu disuguhkan berita tentang Ahamdiyah VS FPI baik di media cetak maupun media elektronik. Tapi, gw tetep ingin mengeluarkan pendapat gw tentang masalah ini. Boleh kannnnn….?

Nah, menurut gw, masalah Ahmadiyah sebetulnya lebih ke masalah keyakinan, bukan hanya masalah penodaan agama. Jangan salah lohhhh, secara teologis, gw ga setuju dengan ajaran Ahamadiyah. Gw meyakini kalo Nabi Muhammad saw adalah nabi terakhir, dan tidak ada kitab suci lain selain Alqur’an dan Al Hadist. Namun, gw ga setuju dengan kekerasan yang dilakukan oleh FPI.

KEYAKINAN. Hal itu tentu urusan hati, urusan hubungan kita sama Allah SWT. Kita boleh saja merasa keyakinan kita yang paling benar, karena hati kita meyakini itu. Begitu pula dengan orang2 Ahmadiyah, mereka merasa kalo keyakinan mereka juga yang paling benar. Nah, kalau semua merasa benar, susah kan ya. Yang penting kita sudah membuka forum dialog, kita sudah mengajak mereka kembali ke ajaran yang benar. Kalau ga bisa, yah berarti mereka memang belum dapat HIDAYAH dari Allah SWT. Karena, sebetulnya hanya Allah-lah yang bisa membuka pintu hidayah bagi mereka2 yang tertutup hatinya. Kita mo teriak-teriak, mo ngerusak tempat ibadah mereka, mo ngehajarin mereka, mo ngusir mereka dari tanah air tercinta, kalau mereka belum dapat hidayah dari Allah, ya susah. Yang ada Islam-lah yang tercoreng namanya. Sekali lagi, kita meyakinkan dunia kalau Islam memang senang menggunakan kekerasan. Padahal tidak, Islam cinta damai, Islam adalah Rahmatan lil’alamin, Rahmat bagi semesta alam. Namun, mengapa umatnya malah menjadi teror bagi umat lain.


Dulu, nabi Muhammad saw tidak menyebarkan Islam dengan kekerasan, tidak dengan paksaan. Trus, kenapa sebagai umatnya, yang katanya menjadikan Rasullah sebagai panutan, malah melakukan sst yang tidak pernah dilakukan Beliau? Memaksakan keyakinan kita kepada orang lain? Kalau dalihnya adalah, karena Ahmadiyah melakukan penodaan agama, dan kita membela agama, bukankan ada cara2 lain yang lebih bijak? Dengan cara yang bisa menarik simpatik mereka? Bukan malah menjauhkan mereka dengan cara menyakiti mereka?

Sunday, June 15, 2008

Berenti Merokok...

Akhirnya misua dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan bilang, "Aku mau berenti ngerokok ah." Alhamdulillah... kata2 itu yang dari dulu pengen gw denger. Waktu pacaran sih gw ga pernah komplain soal kebiasaan dia ngerokok. Dulu, gw berprinsip, emang gw apanya dia ngelarang2, ga boleh ini itu. Orang tuanya aja nda ada masalah.

Tapi, setelah menikah beda lagi dong. Dengan penuh semangat, dari awal nikah gw dah minta dia berenti ngerokok. Emang dasarnya ga dari niat sendiri, yah jadinya susah deh. Katanya sih dikurangi dari jaman bujangan dulu. Seberapa banyak? yah gw ga tau... Ngakunya sih ngerokok kalo abis makan plus lagi maen game aja.. tapi belum lama wkt dia maen kartu juga ngebul mulu tuh. Ngakunya sih sebungkus bisa dua hari. Bener ato tidaknya, hanya Tuhan yang tau.

Sebetulnya, gw percaya kok dia emang berusaha untuk berenti ngerokok. Kalo bukan karena dia sadar kalo rokok itu jelek buat kesehatan, ya dia berenti karena bosen diomongin ama gw tiap hari. He... Dan puncaknya hari kamis kemaren dia bilang kalo mo berenti merokok. Wiken kemaren sih dia sama sekali tanpa rokok. (Hore...!!!) Tapi, kalo dah kerja, entah ya. Khawatir tergoda buat ngerokok lagi (Smangat Sayang, kamu bisaaaa!!).



Dulu, misua pernah janji mau berenti ngerokok kalo gw hamil. Ternyata masih ngerokok aja. susah kali ya. Trus, dia janji lagi mo berenti kalo dede dah lahir. kasian kan anak kalo di rumah ada asap rokok. Ternyata, janjinya diwujudkan sebelum dede lahir. Alhamdulillah... semoga tetep begitu n ga tergoda lagi. Bye.. bye rokok 4 eveh! o,iya, efeknya jadi lapar melulu. bawaannya pengen makan terus. Ga papa deh, kalo itu gw dukung sapa tau bisa sedikit ndut.

Kekhawatiran...

Semakin besar perut, kekhawatiran semakin bertambah. Pertama, kekhawatiran soal persalinan (pastinya...). Bukan takut lohhh tapi khawatir. Khawatir tidak berjalan lancar. Alih2 normal malah cesar padahal cita2nya pengen normal. Amin... mudah2an semua dilancarkan Allah SWT. Kalo urusan sakit, deg2an sih tapi Insya Allah siap. Itu kan proses jadi ibu. ya gak? Untuk itu, aku dah mulai persiapan ini itu. aku dah mulai belajar napas, kata temenku kalo tau cara napas yang bener bisa membuat sakit berkurang ketika kontraksi. Aku juga dah beli VCD senam hamil. Tujuannya sih untuk meningkatkan stamina supaya si ibu ga loyo waktu persalinan. Gawat kan kalo ga ada tenaga buat dorong. Tadinya mo senam hamil di rumah sakit, tapi krn senamnya pagi plus hari sabtu juga yang notabene pasti bangun siang, alhasil aku mutusin beli vcd aja biar bisa senam di rumah.

Kedua, khawatir soal si janin. Khawatir ada apa2nya... kalo sejam aku nda ngerasain gerakannya, suka blingsatan. "Dede lagi kenapa ya...?" padahal bisa aja dia lagi tidur kannnn... kalo dah kaya gitu, biasanya aku suka inget2 apa yah yang salah. Dari mulai makanan yang abis kumakan sampe posisi tidur. panik banget deh (normal ga sie?) Tapi, begitu dede gerak lagi... leganya bukan kepalang. Trus, kalo dede terlalu aktif takut terlilit tali pusar juga (serba salah ga sihhhh?) pokoknya semuanya dikhawatirkan. Kadang jadi cape sendiri tapi mo gimana lagi, ga bisa dihindari... kalo dah kayak gitu jadi pengen cepet2 9 bulan. cepet2 keluar maksutnya....

Monday, June 9, 2008

Flu lagi...

Kena flu lagi nih. Payah deh. Gara2 hari kamis keujanan malam, alhasil si virus flu dateng lagi. Bete banget... kasian si dede, mamahnya kena flu mulu. Bersin2, pusing plus tenggorokan gatal sudah menghiasai selama 3 hari belakangan ini. badan kayaknya lagi rentan banget... gampang ngedrop padahal dah minum vitamin juga. pengen istirahat total, tapi ga enak ma kantor. Duh... kapan sih cuti....?

Tuesday, June 3, 2008

7 bulan, belanja yuk belanja

Kata orang dulu jangan dulu belanja perlengkapan bayi sebelum usia kandungan 7 bulan. Pamali!!! Alhasil menunggulah saya sampai usia kandungan 7 bulan. Padahal dah dari dulu2 gatel pengen beli baju-baju baby. Akhirnya mulai dari 3 minggu lalu gue dah mulai nyicil beli perlengkapan baby (sebetulnya belum 7 bulan, tapi dah mendekati kok. Jadi kayaknya ga papa. hehe... ngeles). Ternyata menyenangkan loh belanja baju baby. Sampai gue lupa diri. Beli ini beli itu, murah2 antara Rp25.000-Rp40.000, tapi kok waktu dihitung jadi lumayan besar ya angkanya. hihi...

Sesampainya di rumah, dibanding2in sama catatan, kok masih banyak yang harus dibeli ya... Akhirnya, setiap minggu gue n misua ke cipulir (t4 toko-toko perlengkapan bayi yang lengkap dan murah) untuk melengkapai semua yang harus dibeli. N sampai minggu kemarin masih belum lengkap juga. Ha... udah deh ditunda dulu sampai deket2 melahirkan. Uangnya juga dah mau habis. hi...

Tips nih buat ibu2 yang mau belanja baju baby. Sebelum brangkat ke baby shop mending dilist dulu apa2 yang mau dibeli. supaya ga bingung n ga berlebihan juga. Gue sih minta catatan sama ibu2 yang udah berpengalaman plus browsing2 juga diinternet. Apa aja sih perlengkapan yang diperlukan oleh bayi baru lahir.

Yang udah dibeli: kasur baby plus bantal guling, perlak n kelambu, gurita bayi (1 lusin), popok (2 lusin), bedong (2 lusin), baju tanpa lengan, baju lengan pendek, baju lengan panjang (2 1/2lusin), celana pendek (2 lusin), celana panjang (1/2 lusin), baju overall (4 buah), sarung tangan + kaki (6 buah), topi bayi (4 buah), sepatu (1 buah), tas bayi (1 buah), selimut (2 buah), gendongan (1 buah), waslap (2 buah).
Yang masih harus dibeli: bak mandi, sabun+sampo+bedak, minyak telon, betadine, botol susu, pencuci botol, pemeras asi, gurita ibu, kereta bayi... dll (masih ada yang kurang ga ya? bagaimana ibu2? masukan dung...)

Sunday, June 1, 2008

Kenapa harus selalu meributkan hal yang sama. Cape... tapi ga ada solusinya. Apakah kita sama2 egois? Pertengkaran yang melelahkan tapi tidak ada gunanya. Kuharap komitmen yang dulu diingat kembali supaya tidak harus melalui perdebatan yang panjang lagi...