Wednesday, September 26, 2007

Berkorban kah?

Sepenggal Pembicaraan di YM
dinsky ernst: saat ini titik kulminasi gw yang kedua
dinsky ernst: atas kebosanan yang tak kunjung padam
dinsky ernst: di meja cubical yang gw dudukin sekarang
dinsky ernst: gw mo banget pindah kantor
dinsky ernst: dan nyoba kerjaan yang lain
dinsky ernst: yang bisa bikin gw lebih mikir dan berkembang
riri cantik: riri cantik: samaaaaa
riri cantik: gw juga berpikir yang sama
riri cantik: ini titik kulminasi gw entah yg ke berapa
riri cantik: yup
riri cantik: need new office, new job, new environment
dinsky ernst: kerjaan gw udah yang kacau banget nih
riri cantik: gw juga ngerasa stuck n ga berkembang di sini

pukul 10.00 wib
Bunyi telepon di Hp, terpampang no: 021-7707219
"Kok elo ada di rumah sih. Ga ngantor?"
"Engga."
"Kenapa? lo sakit ato bolos?"
"Bolos selama2nya. Gue resign. hehehe..."
"Hah?! mulai kapan? kenapa bu?"
"Mulai hari ini. Ga kenapa2 sih, gue cuma dah ga suka sama kantor gue. Dah jenuh n eneg ama kerjaan."
"Terus, lo dah punya kerjaan baru ga?"
"Engga. Mw mulai nyari sih. tapi, nanti2 aja. skg, gue mw nyantai2 dulu di rumah."

yah itulah sepenggal gambaran orang2 yang sudah merasa bosan, jenuh, eneg sama rutinitas pekerjaan. Gue pikir semua orang pasti pernah merasakan titik kulminasi itu. Yang membedakan, adalah keberanian untuk merubah hal itu. Gue sendiri tidak berani untuk mengambil langkah untuk keluar dari kantor tapi ga punya kerjaan lain. Gue suka salut sama orang2 yang berani keluar kalo mereka dah ga suka sama kerjaan tanpa memikirkan apakah mereka sudah memiliki pekerjaan lain atau tidak.

Gue ga mau bikin pilihan yang: bersedia berenti kerja karena dah eneg atau ga puas di tempat lama tanpa ada backingan dulu dari tempat kerja yang baru. Masalahnya, saat ini gue ga bisa lagi cuma mikirin diri sendiri. Selain gue, banyak orang2 yang juga bergantung dari penghasilan gue yang tidak seberapa ini. Dalam kehidupan keluarga sama suami pun, kami belum mapan. Apalagi dalam kehidupan keluarga besar. Meski tidak banyak, tapi setidaknya gue bisa meringankan sedikit beban mereka. Dan, gue bersyukur untuk itu. Yah, kalo bisa dibilang berkorban, mungkin ini salah satu pengorbanan gue buat keluarga. Meski gue nahan muak yang sudah menggunung, asal teuteup ada pemasukan tiap bulan walo ga seberapa...




No comments: