Thursday, November 15, 2007

Bertambahnya peran, bertambah pula tanggungjawab

"Ka, besok kita mo ngumpul2 nih. Bisa ikut ga?"
"hmmm... nda tau sih. liat nanti ya, kalo misua ga sibuk?"
"yang sibuk kan misua, bukannya elo. Lagian besok wiken."
"Kalo wiken, biasanya misua suka lembur, tugas keluar kota. Nah, biasanya gue disuruh nemenin. liat nanti ya.."
"elo pasti ngomongnya begitu. liat nanti tapi pasti ga dateng."
"aduh, maap. bukan karena daku tidak mau berkumpul dengan kalian. tapi gimnaaaa yaaaaa..."
"hmmm...."
"temans, gue jangan dibuang yaaaaaa... i'm still your friend kaannnn???"
"dibuang sih engga ka. Tapi, kita tau kok kalo elo sekarang bukan teman yang bisa diandalkan."
"yaaa... kok gituuuu. :("

Hiksss.... sedih sih denger temen sendiri bilang begitu. Tapi, mau gimana lagi. Sejak nikah, gue emang sekarang jarang ngumpul bersama mereka. Ada saja yang menghalangi. Kalo ga nemenin suami keluar kota, ya pulang ke rumah ortu ato ke rumah mertua. Selain itu, karena pada weekday gue jarang ngerjaian urusan rumah, biasanya pada hari sabtu-minggu gw banting tulang bersiin debu di rumah n wiken pun kalo lagi deadline, gue bawa pulang kerjaan. Nah, kalo gue jalan di wiken, bisa2 suami ga pake baju hari senennya atau gw disuruh ngadep ke asredpel. kasiannnn kaannnnn.

Yah, begitulah. kehidupan gue berubah total sejak menikah. single n merried adalah dua hal yang sangat berbeda, tidak hanya di luar tetapi juga di dalam. Misalnya, sekarang gue dah ga bisa hanya mikirin diri sendiri, semuanya berdua. Kalo mau keluar rumah pun, kalau bisa berdua. tapi, kalo ngumpul ama temen2 yg notabene cewe n masih single kan kayaknya gimaannnnaaa gitu kalo bawa misua. beda lagi kalo temen2 gue dah pada merried. itu terjadi di kantor. rata2 dah pada merried. jadi kalo ngumpul, ya bawa suami or istri n anak. jadi, ga jengah amat.

Setelah menikah, peran gue emang bertambah, yakni jadi istri seseorang. Dengan menjadi istri seseorang, secara otomatis peran dan tanggung jawab kita pun bertambah. Yang tadi hanya bertanggung jawab kepada diri kita sendiri dan orang tua, sekarang jadi banyak. Mari lihat satu-satu: Pertama, peran ibu rumah tangga yang harus membersihkan rumah, menyediakan makanan, menyiapkan pakaian bersih buat suami, dll. Kedua, peran seorang istri yang harus mendapingi suaminya termasuk dalam hal pekerjaan (nemenin keluar kota, ato nemenin ke rumah bos). Ketiga, peran seorang pegawai yang harus melaksanakan dan mengikuti aturan kantor. Keempat, peran seorang anak dan menantu yang harus mengujungi dan memperhatikan kebutuhan ortu dan mertua. Kelima, peran sebagai teman yang MESTINYA meluangkan waktu untuk berkumpul dengan teman-teman. (gue blom dapet peran satu lagi, peran seorang ibu. insya Allah, segera. Aminnn...)

Dalam melaksanakan semua peran itu, otomatis dibutuhkan waktu dan tenaga. itu yang blom bisa gue cukupi. Waktu dan tenaga gue sangat-sangat terbatas, karena itu mesti ada salah satu atau salah dua yang harus di non prioritaskan. Dan, maap, teman-teman, peran sebagau seorang teman itu yang jatuh diurutan terbawah. Bukan berarti aku tidak mempedulikan kalian lagi, tapi untuk hadir secara fisik sangat sulit bagiku. Tapi, aku sangat care dengan kalian, aku masih ingin mendengar kabar dari kalian. Untuk itu, aku selalu berusaha tetap berhubungan baik lewat YM, email, or sms n telp. Mungkin semua itu memang blom cukup, tapi aku sangat membutuhkan pengertian dari kalian, temans. Aku harap kalian mengerti... u're still my bestfriend...'''








'




No comments: