Tuesday, July 10, 2007

Wanita Dan Celana Dalam

Wanita dan celana dalam (CD) adalah dua hal yang tak terpisahkan. Menurut survey, wanita adalah mahluk yang paling sering ganti CD dibanding pria, yang juga menurut survey, sehari cuma pake satu CD. Lantas, kenapa wanita sering ganti2 CD ? inilah petikan hasil survey:




Wanita 1 : "Gwe sih bisa ganti 4-5 kali sehari. Kadang kan cewek suka basah. jijay kalo ga ganti"
Wanita 2 : "Gua sih minimal 2 kali ganti. ga enak kalo keringat. suka iritasi bu..."
Wanita 4 : "Cewek kan kalo abis pipis kena air tuh. Kadang kita ga bawa tisu. makanya suka basah ke celana. Untunya akyu suka bawa CD back up di tas, jadi akyu ganti aja. kan ga enak kalo basah" (hah? mendingan bawa CD back up yah daripada tisu? $%$@!)
Wanita 5 : Kalo di kantor sih gwe ga pernah ganti. Tapi kalo di rumah bisa ganti berkali2. Tiap basah dikit langsung gwe ganti. Ga betah aja. Cucian paling banyak di rumah gwe, yah CD. Jemuran gw ampe penuh. hehehe..."
Wanita 6 : Gue kan orangnya bersih. Ga enak kalo kotor meski cuman dikit. Kalau haid nembus celana, tuh celana langsung gue buang. jijik kalo dipake lagi meski dah di cuci pake Rinso anti noda" (hah? %$#!)

Menurut Teori para dokter kandungan, vagina wanita memang ditakdirkan untuk basah. Bukan tanpa alasan, fungsinya untuk menjaga keasamaan vagina. Tapi, bukan berarti dibiarin basah gitu aja. Pasalnya, vagina adalah organ yang sangat sensitif. kalau lingkungan sekitar (celana) yang terlalu basah dibiarin aja, maka vagina akan jadi lembab. ini bisa nimbulin bakteri dan jamur yang menyebabkan infeksi pada vagina. Biasanya, infeksi ini ditandai dengan gatal-gatal dan keputihan yang berbau, berlendir dan berwarna kekuningan. keputihan yang normal adalah keputihan yang berwarana putih, tidak berbau, dan hanya keluar pada saat menjelang haid. Infeksi vagina jika dibiarkan, akan menjalar ke mulut rahim dan akhirnya ke rahim. Jika tidak segera diobati, penyakit yang namanya kanker akan nyaman berdiam di rahim. iiihhhh.... ngeri.

Masih kata dokter, ada beberapa cara agar vagina tidak berada dalam lingkungan yang lembab. Satu, jangan biarkan CD basah. Gunakan tisu kalau habis buang air kecil ato bawa CD back up di tas. Dua, jangan sering-sering menggunakan celana jins. serat celana jins sangat rapat sehingga tidak ada sirkulasi udara padahal vagina pun perlu bernapas. Tiga, gunakan CD dengan bahan yang mudah menyerap keringat seperti katun. Emapt, gunakan CD yang tidak terlalu kecil sehingga vagina dapat bernapas. lima, jangan pakai pantyliner. jika pantyliner yang habis dipake diteliti dengan mikroskop, ada berjuta jamur dan bakteri yang tumbuh sumbur. jika dipakai tll lama bakteri itu akan menempel pada vagina. karena itu disarankan penggunaan pantyliner tidak boleh lebih dari 2 jam. enam, jangan menggunakan sabun pembersih khusus vagina. karena, meski mengurangi cairan yang keluar, tapi menyebabkan vagina menjadi basa dan dapat membunuh bakteri bersahabat yang fungsinya menjaga vagina.

Jadi, jangan heran kalau melihat wanita sering ganti2 CD. Malah, seharusnya didukung. Semua penyakit organ reproduksi berawal dari yang namanya CD. Bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati.






1 comment:

Anonymous said...

kayaknya gw kenal ma salah satu wanita di tulisna ini deh.......