Sunday, November 30, 2008

Super Woman????

Kata orang, wanita itu sebetulnya lebih kuat secara fisik dibanding pria. Bagaimana tidak? Banyak wanita sekarang yang menjalani rutinitas super sibuk di kantor sekaligus berperan sebagai ibu di rumah. Itu yang gw alamin sekarang. Karena di rumah ga ada pembantu, sementara Dika dititipin ke tetangga, sepulang kantor gw ga bisa langsung berleha2 di rumah.

Jujur, berasanya capeeeeee banggggeeettttt. Tapi, entah dari mana tenaga selalu ada meski malamnya mesti bangunin misua buat gantian gendong Dika. mungkin karena itulah ada istilahnya super woman. Woman is so super hingga dia bisa bangun jam 5 pagi, lantas masak, beresin rumah, maen sama anak, mandiin anak, untuk kemudian berangkat ke kantor. Sesampainya di kantor langsung disibukkan olehkerjaan yang ga ada abisnya. sampai jam 5 sore bahkan kadang lebih otak rasanya ga beristirahat. Sesampainya di rumah harus kemudian nyuci, maen sama anak lagi, tidur untuk kemudian terbangun setiap 2-3 jam hingga pagi lagi

Apakah gw menikmati? Nop. Bukan karena capenya tapi gw berasanya ga maksimal di mana-mana. Ga maksimal di kantor plus ga maksimal juga di rumah.

Di kantor, bawaannya pengen pulanggggg muluuuu. jadi mesti raga di kantor, jiwa kayaknya di rumah. "Ka, besok pg ada wawancara di BI jam 9. trus tulisan A, tulisan B, tulisan C mesti selese besok ya!" yang ada di pikiran gw, "waduh... waktu buat keluarga terkikis lagi nih. gimana ya caranya biar cepet pulang...". Di tambah ada teguran dari atasan padahal gw ngerasa kinerja gw masih jauh lebih baik daripada org lain. Jadi tambah sebel!!

Kesimpulan : komitmen gw terhadap pekerjaan semakin hari semakin luntur

Di rumah, gw merasa ga maksimal merawat suami dan anak. Kalo malem, tiap maen sama Dika, tenaga sepertinya sudah terkuras abis. Mesti Dika berceloteh ramai, ibunya cuma biasa jawab,"iya... iya..." sambil terkantuk2. Sementara suami sibuk masak di dapur, "Pah self service aja ya. Dah ga punya tenaga nih buat masak." Paginya, ketika maen sama Dika, si ibu cuma bolak-balik ngeliat jam, "Aduh De, udah ya maennya, ayo mandi, mamah mau ke kantor nih" sambil teriak "Pah ada tukang bubur tuh, beliiiiiiiinnnnnn!!!!" Dengan terpongoh2 sang suami sambil mengaduk susu di gelas berlari keluar memanggil tukang bubur.

Kesimpulan: Gw ngerasa bukan seorang istri n ibu yang baik.

Apa yang harus gw lakukan...?

(bersambung)

Monday, November 17, 2008

Dika 3 Bulan

Anaking, 3 bulan pertama dalam kehidupanmu sudah lewat.

Sehat selalu ya sayang...

Kalo bobo dah miring2, n kepalanya sering turun dari bantal. Udah bisa ngangkat kepala meski belum lama. Kalo tengkurap masih harus dibantu. Dah bisa ketawa ngakak kalo gi dibecandain...


Friday, November 7, 2008

8 Mitos Pemberian ASI

MITOS 1.
Menyusui tidak dapat dilakukan bila payudara anda kecil dan puting anda rata (tenggelam).

KENYATAAN
Tampilan luar sama sekali berbeda dengan bagaimana ibu bisa memproduksi ASI atau mengeluarkannya. Puting yang terbalik (tenggelam) memang membutuhkan dulu persiapan sebelum menyusui. Bayi menyenangi ASI yang keluar baik dari payudara yang montok maupun yang ‘tipis’.

MITOS 2.
Menyusui sangat merepotkan.

KENYATAAN
Tidak ada cara yang lebih mudah daripada memberi makan bayi dengan ASI. Payudara tidak seperti botol harus dipersiapkan, ASI sendiri sudah tepat keenceran dan suhunya, tidak perlu disesuaikan dan diukur seperti halnya susu botol. Dan selalu siap bila bayi memerlukan. Pada saat anda di perjalanan anda tidak perlu mengkhawatirkan termos, sendok dll

MITOS 3.
Menyusui membuat anda terikat harus dekat dengan bayi anda

KENYATAAN
Yap, sedikit banyak memang begitu. Ibu bekerja yang menyusui memang akan sangat dimudahkan dengan fasilitas penitipan bayi. Namun yang bayinya dititipkan di rumah, bukan berarti tidak bisa menyusui dengan ASI. Ada cara penyimpanan yang bisa kita lakukan untuk membuat ASI bisa diberikan kepada bayi.

MITOS 4.
Menyusui akan merusak tampilan payudara

KENYATAAN
Payudara justru akan menjadi sehat manakala ibu menyusui. Sedangkan untuk lecet di kulit, biasanya hanya terjadi pada ibu menyusui untuk pertama kali, yang masih belum mengerti bahwa mulut bayi seharusnya meliputi semua areola, bukan hanya di putingnya saja.

MITOS 5.
Menyusui akan mengasingkan ayah

KENYATAAN
Ah .. masih banyak cara ayah ikut serta dalam memelihara bayinya .. salah satu yang cukup up to date sekarang ini adalah dengan pijat bayi. Saya menerapkannya pada 3 anak saya, dan bayi sangat menikmati bila itu sudah dimulai sejak dini. Pada anak kami di tahun kedua-ketiga, pijat-pijat ini berhenti karena anak cenderung lebih aktif. Tapi pada saat itu interaksi lainpun sudah mulai terjadi. Dan keterasingan sudah bukan masalah lagi.

MITOS 6.
ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi

KENYATAAN
Ini bisa benar, bila bayi dimaksud diatas 6 bulan. Tapi nyata salah sekali bila yang dimaksud adalah bayi 0-6 bulan. ASI eksklusif (hanya memberikan ASI saja sampai usia 6 bulan) sangat mencukupi kebutuhan bayi, tanpa makanan tambahan apapun. Bahkan keenceran dan komposisinya tidak bisa ditiru makanan tambahan yang manapun.

MITOS 7.
Anak diberikan ASI tidak segemuk anak yang diberi susu botol

KENYATAAN
Ya. betul. Tapi gemuk bukan tujuan pertumbuhan anak. Anak harus tetap berada pada berat badan ideal. Sangat tidak boleh kekurangan, tapi juga terlarang berlebihan. Berlebihan berat badan juga akan membawa dampak penyakit-penyakit seperti diabetes, kolesterolemia dimasa dewasanya kelak.

MITOS 8.
Menyusui membuat badan ibu gemuk karena harus makan banyak

KENYATAAN
Ibu makan lebih banyak benar. Tapi menjadi gemuk berarti salah komposisi dalam diet ibu menyusui. Ibu yang menyusui memang harus mengkonsumsi protein, lemak tertentu dan vitamin-mineral tertentu. Karbohidrat yang berlebihan bisa menyebabkan kegemukan.

20 Alasan Memilih ASi baik

ini nih alasan yang bikin gw pengen banget ngasih ASI Eksklusif

1. ASI spesifik diciptakan untuk bayi. ASI sedikitnya mengandung se­ratus bahan yang tidak terdapat dalam susu sapi dan ticlak dapat dibuat di labo­ratorium. Terlebih lagi, tidak seperti susu formula, komposisi ASI selalu berubah untuk memenuhi kebutuhan bayi yang berubah-ubah: ada perbedaan antara kebutuhan pagi dan Siang; antara bulan pertama dan bulan ketujuh; antara bayi yang prematur dan bayi yang cukup umur kehamilannya.

2. Kemungkinan mengurangi risiko kanker payudara. Meskipun menyusui tampaknya tidak menjamin adanya per­lindungan terhadap kanker payudara yang terjadi setelah menopause.

3. Memberikan waktu istirahat. Biasanya dengan menyusui kondisi ibu otomatis santai dan ibu bisa beristirahat, harus dimaklumi kondisi hamil 9 bulan dan melahirkan memerlukan istirahat yang cukup untuk ibu kembali seperti semula.

4. Dapat dicerna dengan lebih baik. ASI dirancang untuk sistem pencernaan bayi manusia yang peka dan masih ber­kembang, dan bukan untuk bayi sapi. Proteinnya (sebagian besar adalah laktal­bumin) dan lemaknya lebih mudah dicer­na oleh bayi daripada protein (sebagian besar caseinogen) dan lemak susu sapi. Karenanya bayi yang menyusu ASI lebih jarang mengalami kolik, kembung, clan muntah yang berlebihan.

5. Mengandung lebih sedikit natrium dan protein. Karenanya akan lebih sedikit beban kerja pada ginjal bayi yang masih muda.

6. Pencegah kehamilan. Seorang ibu yang menyusui tidak mengalami mens­truasi untuk beberapa bulan setelah melahirkan. Pembentukan ovum dan menstruasi tidak terjadi pada kebanyakan ibu yang menyusui sedikitnya sampai bayi mulai mendapatkan tambahan ma­kanan yang cukup berarti (baik dalam bentuk susu formula atau makanan pa­dat), dan seringkali sampai bayi disapih, dan kadang-kadang sampai beberapa bulan sesudahnya. Namun ini tidak disarankan sebagai metode KB.

7. Pemberian ASI yang tidak terlalu merepotkan pada malam hari. Ibu tidak harus menuangkan air panas, mengukur suhu dan mengaduknya sampai larut.

8. Hubungan batin yang kuat antara ibu dan bayi. Sudah banyak yang bercerita tentang hubungan yang kuat ini. Terjadinya hubungan yang kuat ini mungkin karena adanya kontak kulit, mata dan perbincangan yang mungkin dilakukan dengan bayi anda.

9. Lebih banyak penyerapan kalsium. Hal ni sebagian disebabkan oleh rendahnya kadar fosforus dalam ASI. Jika berlebihan, mineral ini dapat mengganggu penggunaan kalsium.

10. Risiko alergi yang lebih rendah. Para bayi hampir tidak pernah alergi ter­hadap ASI-nya. Meskipun bayi akan peka terhadap sesuatu yang dimakan oleh ibu­nya dan masuk ke dalam air susu (terma­suk susu sapi), ia selalu dapat menerima ASI-nya sendiri dengan baik. Di sisi lain, > 10%bayi, menjadi alergi terhadap formula susu sapi setelah kontak pertama kali. (Masalah ini biasa­nya diatasi dengan penggantian dengan kedelai atau formula yang sudah dihidro­lisasi — meskipun dibandingkan dengan susu sapi, formula seperti ini komposi­sinya berbeda lebih jauh lagi dari ASI)

11. Tidak ada masalah sembelit atau diare. Karena ASI secara alami mem­punyai efek laksatif, maka bayi yang minum ASI akan mudah buang air besar, dan tidak terjadi sembelit. Juga, mes­kipun mereka sering buang air besar, ja­rang terjadi diare. ASI meng­hancurkan mikroorganisme berbahaya dan mendu­kung pertumbuhan mikroorganisme pesaingnya yang menguntungkan.

12. Lebih sedikit risiko terjadinya gatal-gatal karena penggunaan popok. Tinja bayi yang minum ASI jarang me­nimbulkan gatal-gatal semacam ini, tetapi keuntungan ini (begitu pula aromanya yang tidak terlalu menusuk) akan meng­hilang setelah bayi diberi makanan padat.

13. Kesehatan yang lebih baik bagi bayi. Setiap kali bayi menghisap payudara ibunya, bayi mendapatkan satu dosis antibodi untuk mendukung daya tahan mereka terhadap penyakit. Umumnya, bayi akan mengalami lebih sedikit batuk-pilek, infeksi telinga, dan penyakit lainnya daripada bayi yang minum susu botol, dan biasanya akan sembuh lebih cepat dan lebih sedikit komplikasi yang terjadi. Juga mereka lebih jarang masuk rumah sakit. Dan sebuah kajian terbaru juga mengatakan adanya penurunan jum­lah kanker pada bayi yang diberi ASI.

14. Jarang terjadi kegemukan. Se­ringkali, bayi yang mendapatkan ASI tidak segemuk teman seumurnya yang minum susu botol. Ini sebagian disebab­kan karena pada menyusu ASI, nafsu ma­kan bayilah yang mengatur jumlah susu yang diminum. Sedangkan pada pembe­rian susu botol, bayi kadang dipaksa minum sampai botol kosong. Kalori ASI selalu terkendali. Susu yang terakhir dihisap dalam satu kali masa menyusui, mengan­dung lebih tinggi kalori daripada susu yang dihisap pada saat awal, dan cende­rung membuat bayi merasa kenyang dan ini adalah tanda bagi bayi untuk ber­henti menghisap. Tetapi bayi yang terlalu sering diberi ASI, misalnya setiap kali ia marah, berat badannya dapat bertambah dengan terlalu cepat.

15. Lebih banyak mendapat kepuasan dari menghisap. Seorang bayi dapat te­rus menghisap payudara yang sudah ko­song, tetapi tidak dapat menghisap botol yang sudah kosong, untuk mendapatkan kepuasan yang optimum.

16. Kemungkinan meningkatkan meta­bolisme kolesterol. Penelitiannya memang belum jelas, tetapi telah ada be­berapa bukti bahwa bayi yang minum ASI mempunyai kadar kolesterol yang lebih rendah seperti orang dewasa, mung­kin karena metabolismenya lebih baik.

17. Perkembangan mulut yang lebih baik. Puting ibu dan mulut bayi adalah pasangan yang sempurna (meskipun seringkali hal ini sepertinya tidak benar pada saat pertama kali seorang ibu dan bayinya mencoba menyusui). Bahkan dot pengganti puting yang paling ilmiah se­kalipun tidak dapat memberikan latihan kepada rahang, gusi dan gigi bayi seperti yang mereka dapatkan dari puting, ibunya – latihan yang menjamin terjadinya per­kembangan mulut yang optimum. Dan karena pada menyusu ASI lidah tidak harus menjulur ke depan seperti jika menyusu pada botol, maka bayi yang menyusu ASI jarang mendapatkan masa­lah gigi dibandingkan bayi yang minum susu botol.

18. ASI mudah dan selalu tersedia. Siap pakai, bersih dan selalu berada dalam suhu yang tepat. Sangat mudah didapat. Tidak akan terjadi kehabisan persediaan, tidak harus pergi ke toko, tidak perlu botol untuk disterilkan atau diisi kembali, tidak ada kaleng yang harus dibuka, tidak perlu menghangatkan. Di mana pun anda berada – di jalan, di restoran, di pantai – semua kebutuhan pangan bayi anda akan selalu tersedia dan menunggunya. Bila ibu dan bayi harus berpisah, untuk satu malam atau bahkan selama akhir minggu, ASI dapat dikeluarkan terlebih dahulu dan disimpan di lemari es untuk kemu­dian diberikan melalui botol.

19. Biayanya rendah. ASI tersedia dengan cuma-cuma, sementara susu botol bisa sangat mahal.
Pemulihan yang lebih cepat bagi ibu. Menyusui adalah kegiatan yang baik bagi tubuh ibu. la akan membantu rahim mengerucut kembali ke ukuran sebelum hamil dengan lebih cepat.

20. Pemulihan yang lebih cepat bagi ibu. Menyusui adalah kegiatan yang baik bagi tubuh ibu. la akan membantu rahim mengerucut kembali ke ukuran sebelum hamil dengan lebih cepat.

Kerja dan ASI eksklusif

Karena dah mau mulai kerja, gw bingung dengan susu Dika. Pengen banget ngasih ASI eksklusif karena ASI memang makanan terbaik sampai bayi 6 bulan, tapi gw khawatir bakal Keteteran. Pasalnya Dika kalau minum susu kuat banget (baca: sering dan banyak). Memang sih bisa disiasati dengan menstok ASI di kulkas. ASI kan kuat sampai 8 hari kalau disimpen di kulkas bawah. Tapi, gw ga pede. kemaren dah coba nyimpen ASI selama 2 hari. Dika ga papa sih, dia suka2 aja. Gw aja yang ketakutan. ga tau deh masih bingung aja nih... mo ditambahin susu formula ga ya....