Monday, July 7, 2008

Moment of My Life...

Apa sih yang paling mengharukan ketika proses ijab kabul pernikahan? Mungkin ada yang jawab ketika calon suami kita melafalkan ucapan ijab kabul tersebut. Atau ada juga yang jawab ketika sungkem ke orang tua. Buat gw, moment yang paling mengharukan adalah ketika gw minta ijin ke Papah. Sedih bangetttt...

Tanggal 6 Juli 2008, one of my bestfriends nikah. Waktu minta ijin, dia ga bisa berkata2. Nangis terus. Yang laen jadi ikutan terharu. Gw merasakan apa yang sedang dialami temen gw itu. Meski gw masih berkata2 tapi rasanya dada ini sesak banget. Gimana engga? Selama 25 tahun, hidup gw merupakan tanggung jawab Papah. Segala perbuatan yang gw lakukan, 100% tanggung jawab Ayah. Selama 25 tahun, gw bikin Ayah kesel, khawatir, bete, stres... Pada detik itu gw dah bukan lagi tanggung jawab Papah. Gw bakal menempuh hidup di mana gw bukan lagi sepenuhnya milik Papah tapi milik Suami. Gw bakal menempuh hidup di mana gw harus menomorsatukan suami padahal selama 25 tahun hanya Papah laki-laki yang berada di prioritas pertama. Huhu... sedih...



Itulah yang harus dialami anak perempuan dan Ayahnya. Masing-masing harus saling melepaskan. Papah juga kayaknya waktu itu sedih banget. Terbukti dari ucapannya yang tersendat-sendat ketika memberi ijin dan ketika ijab kabul. Sampai sedihnya, ucapan ijab kabul itu harus diulang padahal misua cuma sekali.

Intinya... “Makasih Papah. Tanpa Papah, Ika tidak akan seperti ini. Dibalik segala kekurangan, Papah adalah Ayah Terbaik yang Ika miliki. Maapkan kalau selama ini sering ngeselin. Luv U so Much...”

No comments: