Thursday, January 3, 2008

Kemungkinan-kemungkinan

Setelah browsing mencari-cari referensi, akhirnya gue dapet artikel ini

USG Selalu Akurat?

Dokter Sofie yang terhormat
SAYA ibu (30) dari seorang anak berumur 3 tahun. Sekarang ini menstruasi saya sudah telat dua minggu (haid saya teratur). Saya sudah mencoba memakai "test pack" dan hasilnya positif.
Karena saya menyangka hamil, saya ke dokter kandungan, lalu saya di-USG. Namun yang membuat saya kaget di USG tersebut tidak terlihat ada tanda-tanda kehamilan.
1. Apakah telat haid 2 minggu tidak menjamin janin terlihat jika di USG?
2. Apakah hasil USG selalu akurat?
3. Apa saja yang bisa diketahui melalui USG (yang berkaitan dengan kehamilan)?
4. Apakah saya harus mencari dokter lain untuk mendapat "second opinion"?
5. Apakah "test pack" akurat?
Saya mengharapkan dapat mendapat penjelasan dari Dokter, kalaupun telat jawabannya tak apa-apa, "toh" pengetahuan saya tentang kehamilan akan bertambah juga. Terima kasih.

Ny. Andi di Bayongbong

Ibu Andi yth.

TERLAMBAT haid pada seorang wanita yang aktif seksual selalu harus diduga adanya kehamilan, apalagi bila uji kehamilan menunjukkan hasil positif. Pada umumnya bila kehamilannya baik, setidaknya terlambat haid dua minggu (pada ibu yang siklus haidnya sekira 28 hari sekali dan teratur), telah menunjukkan gambaran adanya kantung janin ukuran 6 minggu pada pemeriksaan USG. Apabila pemeriksaan USG tidak menunjukkan adanya kantung kehamilan saat ibu terlambat haid 2 minggu, ada beberapa kemungkinan, antara lain:
1. Ibu benar hamil, tetapi tidak terdeteksi oleh USG karena persiapan pemeriksaan USG yang tidak baik (kandung kencing tidak penuh).
2. Ibu benar hamil, tetapi belum terdeteksi oleh USG karena siklus haid ibu panjang (lebih dari 35 hari sekali), uji kehamilan lebih cepat memberikan hasil positif daripada pemeriksaan USG.
3. Ibu benar hamil, tetapi kehamilannya tidak baik (misalnya hamil anggur, tidak memperlihatkan adanya kantung kehamilan).
4. Ibu benar hamil, tetapi letak kehamilan tidak di dalam rahim (hamil di luar kandungan).
5. Ibu tidak hamil, meskipun uji kehamilan positif, karena uji kehamilan tidak 100% benar (ada hasil positif palsu).
6. Ibu hamil, namun tidak terdeteksi oleh USG karena sensitivitas USG yang kurang baik.
Jadi, akurat atau tidaknya USG tergantung dari banyak hal, mulai dari sensitivitas alat USG sendiri, jenis kelainan yang diperiksa (banyak diagnosis bandingnya), persiapan pasien dan operator (dokter yang memeriksa).

Banyak hal yang dapat diketahui oleh USG. Pada kehamilan dini, USG dapat menentukan akurasi umur kehamilan, baik tidaknya kehamilan (telur kosong, hamil mola, hamil di luar kandungan, kematian embrio/janin dalam rahim), sehingga tindakan yang diperlukan dapat segera dilakukan tanpa menunggu datangnya penyulit (biasanya perdarahan). Pada hamil yang lebih tua, kita dapat menilai kelengkapan fisik janin (kelainan bawaan yang besar atau sedang), cairan ketuban, letak plasenta, adanya tumor yang menyertai kehamilan (kista atau mioma), denyut jantung janin, kesejahteraan janin (apakah janin masih dapat tinggal dalam rahim atau harus dikeluarkan karena ancaman kematian janin dalam rahim). Bahkan, dengan USG 3 dimensi atau 4 dimensi kita dapat melihat wajah janin dan bagian bagian janin lainnya dengan baik, demikian juga kelainan fisik pada janin.
Semua pasien yang merasakan ada keragu-raguan atas hasil pemeriksaan dokternya, sebaiknya mencari second opinion.***

Mudahan-mudahan kemungkinan-kemungkinan, tentu saja yang positip, tadi merupakan jawaban dari kasus gw. Amin.... Optimis!!!

1 comment:

Unknown said...

Dok istri saya telat 3 minggu biasanya haid nya teratur d tespek masih negativ kemudian saat usg kantung janin sudah ada tp kosong gimana dok sementara bb istri 2 bln ini naik terus saya resah dok mohon penjelasannya